Halo Sobat Sipil, Apa Itu Import?
Sebagai seorang pebisnis maupun pendatang baru di dunia bisnis, pasti tak asing mendengar istilah import. Secara umum, import merupakan kegiatan membeli barang atau produk dari luar negeri untuk kemudian dijual kembali di dalam negeri. Meski dikaitkan dengan perdagangan internasional, namun import bukanlah hal yang sulit dijelaskan. Sebagaimana adanya dua sisi mata uang, import pun memiliki sisi positif dan negatif untuk dipertimbangkan.
📚 Pendahuluan
Dalam perkembangan dunia usaha dan perdagangan saat ini, impor dan ekspor adalah hal yang sangat penting dalam menggaet pasar global. Terutama di tengah perkembangan teknologi dan transportasi yang sangat berkembang pesat, hal ini memudahkan perusahaan atau individu untuk melakukan aktivitas impor barang dan memuat barang sesuai dengan kebutuhannya.
Di satu sisi, import memberikan akses ke peluang bisnis dan bertaraf internasional. Memasarkan produk yang tidak tersedia di dalam negeri dapat memperluas jangkauan produk sehingga dapat mencapai target konsumen yang lebih luas. Namun, di sisi lain, import juga memiliki risiko dan kekurangan yang harus diwaspadai.
Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian import artinya, kelebihan dan kekurangan dalam melakukan import, serta poin-poin penting lainnya agar sobat sipil dapat lebih memahami dunia impor barang.
📈 Kelebihan Import
1. Buka Peluang Bisnis Global
Salah satu keuntungan besar melakukan aktivitas import adalah membuka peluang bisnis global. Dengan mengimpor produk dari luar negeri, konsumen dapat memperluas jangkauan produk sehingga dapat mencapai target konsumen yang lebih luas.
Contoh:
Misalnya, seorang pebisnis fashion di Indonesia ingin mengembangkan brand fashion miliknya di pasar Eropa. Dalam hal ini, impor dilakukan terhadap bahan baku dari negara-negara Eropa seperti Prancis, Italia, dan Spanyol. Adanya impor bahan baku tersebut dapat meningkatkan kualitas produk, daya saing, serta menjadikan brand fashion tersebut lebih diminati di pasar internasional.
2. Produk Lebih Variatif
Import juga memungkinkan tersedianya produk yang sulit didapatkan di dalam negeri, yang mana akan memberikan variasi atau opsi produk yang lebih banyak bagi konsumen.
Contoh:
Jika kita ingin memulai bisnis suvenir dari negara Jepang, dengan aktivitas impor, kita dapat membawa produk-produk suvenir yang khas dari Jepang seperti boneka, ukiyo-e, dan origami. Maka, kita dapat memberikan pilihan bagi konsumen dengan barang-barang asli Jepang yang tidak tersedia di dalam negeri.
3. Menghemat Biaya Produksi
Import juga dapat menghemat biaya produksi suatu produk. Misalnya, bila suatu perusahaan memproduksi produk yang memerlukan bahan baku atau suku cadang tertentu, namun biaya produksi bahan tersebut lebih murah jika diambil dari luar negeri, maka aktivitas impor dapat menghemat biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk.
Contoh:
Terdapat perusahaan di Indonesia yang memproduksi mobil. Namun, harga dan kualitas bahan baku produksi di Indonesia lebih mahal dibandingkan bahan baku yang diimpor dari luar negeri. Dengan melakukan aktivitas impor, perusahaan tersebut dapat memproduksi mobil dengan biaya produksi yang lebih murah sehingga dapat menekan harga pasar dari mobil tersebut.
📉 Kekurangan Import
1. Risiko Kualitas Produk
Meskipun sulit dipungkiri bahwa melakukan impor barang memiliki potensi keuntungan yang besar, namun ada beberapa kekurangan diantaranya adalah risiko kualitas produk. Banyak produk dari luar negeri yang menawarkan kualitas yang baik dan harganya lebih murah dibandingkan produk lokal, tetapi sering kali ini tidak berlaku untuk produk yang sulit ditemui maupun barang-barang mewah.
Contoh:
Jika kita ingin memulai bisnis kerai dari negara China, barang yang diimpor mungkin terasa lebih murah namun harus dipertimbangkan kualitasnya. Bila ternyata produk yang diimpor memiliki kualitas yang rendah, maka konsumen akan malas membeli lagi di masa depan, bahkan jika harganya lebih murah.
2. Meningkatnya Biaya
Import dapat meningkatkan biaya lebih tinggi dari dalam negeri. Produk yang diimpor akan melewati berbagai jalur dan pengujian di berbagai fasilitas, seperti pabean dan bea cukai, sehingga menambah waktu dan biaya dari produk yang akan diimpor.
Contoh:
Bila kita ingin memulai bisnis kosmetik dari negara Eropa, kita harus terlebih dahulu mendapatkan sertifikat dari BPOM yang memakan waktu 1-2 bulan, dan biaya produksi akan meningkat. Hal ini tentu akan memberikan dampak pada harga jual produk yang diimpor dalam jumlah yang banyak dan menjadikannya kurang terjangkau untuk konsumen.
3. Menimbulkan Persaingan Bisnis Lokal
Melakukan aktivitas impor dapat disruptif bagi bisnis lokal dalam negeri pada kisaran produk yang sama. Banyak pedagang atau perusahaan dalam negeri yang terancam oleh pesaing internasional yang dapat menghasilkan produk yang lebih murah atau berkualitas tinggi.
Contoh:
Sebuah perusahaan garment lokal mengalami kesulitan untuk mencari buyer untuk barang yang dihasilkannya karena harga yang mereka tawarkan relatif lebih mahal dari produk impor yang serupa. Konsumen cenderung lebih memilih produk impor karena harga yang lebih terjangkau dari pada memilih produk lokal.
📝 Poin-Poin Penting dalam Import
Sebelum melakukan impor, sobat sipil harus memahami beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Pelajari Spesifikasi Produk yang Diperlukan
Kriteria produk apa yang akan diimpor dan apa fitur atau spesifikasi produk yang harus dipegang?
2. Cari Supplier Terpercaya
Perusahaan sekali-kali meminta produk dari suplier mereka. Cari suplier yang terpercaya dengan penelitian, ulasan, dan peringkat online yang mencakup reputasi perusahaan, lokasi mereka, kualitas produk, dan seluruh layanan mereka.
3. Pahami Proses Impor
Sebelum melakukan impor, sobat sipil harus memahami bagaimana proses impor barang, mulai dari menentukan barang apa saja yang diperlukan, proses pengiriman hingga pelunasan tagihan dan bea cukai.
4. Perhatikan Peraturan Bea Cukai
Ada persyaratan yang berbeda untuk setiap jenis produk. Peraturan ini termasuk pemeriksaan bea cukai terhadap barang-barang yang akan diimpor.
5. Tata Dokumen dengan Baik
Bukan hanya persyaratan ekspor atau impor, tetapi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan impor juga harus diurus dengan benar dan lengkap. Dokumen penting yang harus dimiliki antara lain PI (proforma invoice), invoice, packing list, bill of lading (BL), surat keterangan asal barang (SKAB), serta sertifikat kesehatan dan fosil.
6. Pastikan Memiliki Dana Yang Cukup
Langkah terakhir dalam melakukan impor adalah membayar barang yang diimpor. Oleh karena itu penting untuk memastikan bahwa sobat sipil memiliki anggaran yang cukup sebelum melakukan impor.
7. Jangan Menjadi Importir Tunggal
Impor barang adalah kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh satu orang saja. Sebagai importir, sobat sipil akan membutuhkan tim yang terlatih untuk memastikan semua proses import berjalan lancar dan terbebas dari kendala atau masalah di masa depan.
👀 Tabel
No. | Poin-Poin Penting |
---|---|
1. | Pelajari Spesifikasi Produk yang Diperlukan |
2. | Cari Supplier Terpercaya |
3. | Pahami Proses Impor |
4. | Perhatikan Peraturan Bea Cukai |
5. | Tata Dokumen dengan Baik |
6. | Pastikan Memiliki Dana Yang Cukup |
7. | Jangan Menjadi Importir Tunggal |
❓ Pertanyaan Umum
Q1. Apa yang dimaksud dengan Import?
A1. Import merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali di dalam negeri.
Q2. Apa keuntungan melakukan impor barang?
A2. Hasil import dapat membuka peluang bisnis global, meningkatkan variasi produk, dan menghemat biaya produksi.
Q3. Apa kerugian dari impor barang?
A3. Kerugian yang dapat ditimbulkan antara lain risiko kualitas produk, meningkatnya biaya, dan memicu persaingan bisnis lokal.
Q4. Apa saja poin-poin penting dalam melakukan impor barang?
A4. Poin-poin penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan impor barang antara lain pelajari spesifikasi produk, cari supplier terpercaya, pahami proses impor, perhatikan peraturan bea cukai, tata dokumen dengan baik, pastikan memiliki dana yang cukup, dan jangan menjadi importir tunggal.
Q5. Apa dokumen penting dalam impor barang?
A5. Dokumen penting yang harus dimiliki saat melakukan impor barang antara lain PI (proforma invoice), invoice, packing list, bill of lading (BL), surat keterangan asal barang (SKAB), serta sertifikat kesehatan dan fosil.
Q6. Bagaimana cara mencari suplier terpercaya?
A6. Sobat sipil dapat mencari suplier terpercaya melalui riset, review, atau peringkat online yang mencakup reputasi perusahaan dan seluruh layanan mereka.
Q7. Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan impor barang?
A7. Sebelum melakukan impor barang, sobat sipil harus memahami spesifikasi produk yang diperlukan, pelajari cara melakukan impor, peraturan bea cukai, persiapan dokumen yang diperlukan, dan tentukan anggaran.
🎯 Kesimpulan
Dalam melakukan aktivitas impor, sobat sipil dapat menghasilkan keuntungan besar dari pasar global, memperluas jangkauan produk, dan menghemat biaya produksi. Namun, impor juga menimbulkan risiko kualitas produk, meningkatkan biaya produksi, dan memicu persaingan bisnis lokal.
Dalam kesimpulan ini, kami merekomendasikan sobat sipil untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan sebelum melakukan aktivitas impor, memahami poin-poin penting sebelum melakukan impor, dan memilih suplier yang terpercaya agar kegiatan impor dapat dilakukan dengan sukses dan tidak menimbulkan risiko atau masalah di masa depan.
📝 Disclimer
Informasi dalam artikel ini disediakan dan dikelola dengan hati yang jujur, namun tidak kami jamin keakuratannya. Sobat sipil harus melakukan evaluasi sendiri atas kuantitas, kualitas, kelayakan, atau ketersediaan barang yang ingin diimpor serta mengikuti prosedur yang berlaku agar terhindar dari risiko-resiko kerugian saat melakukan impor.