Pengertian Kerangka Paradigmatik yang Holistik: Komprehensif dan Terstruktur

Salam Kepada Sobat Sipil!

Kerangka paradigmatik yang holistik menjadi perbincangan hangat di kalangan ahli, praktisi, dan pengguna layanan. Melalui artikel ini, Sobat Sipil akan mendapat pemahaman menyeluruh mengenai pemaknaan, landasan, manfaat, dan kelemahan kerangka paradigmatik yang holistik.

Pendahuluan

Kerangka paradigmatik merupakan pandangan mendasar dan bentuk dasar dalam memandang suatu masalah atau fenomena. Kerangka paradigmatik yang holistik, lebih dikenal dengan Holistic Framework, menekankan pentingnya melihat dan memahami masalah atau fenomena secara terpadu, terintegrasi, dan menyeluruh. Holistic Framework adalah sebuah pola pemikiran atau pola pikir yang terdiri dari beberapa unsur, yang digunakan untuk melihat suatu fenomena secara komprehensif dan terstruktur. Penggunaan pola pemikiran holistik pada kerangka paradigmatik mengharuskan kita untuk melihat fenomena dalam konteks yang lebih luas dan lengkap.

Holistic Framework bisa dikatakan sebagai alat untuk memandang sesuatu secara menyeluruh, sehingga kita dapat memahami masalah suatu organisasi ataupun kebijakan dalam konteks yang lebih luas dan dengan berbagai cara, sebagai bagian dari sistem yang lebih besar. Kerangka paradigmatik yang holistik menyediakan pola kerja yang membantu pengguna menyatukan elemen-elemen tersebut ke dalam suatu konsep yang utuh dan komprehensif.

Definisi Holistic Framework

Polak, C. dan J. Seisdedos, mengartikan Holistic Framework sebagai suatu analisis yang memahami aspek materialitas, social structuration, performative, dan representational dari suatu fenomena sebagai kesatuan integral (2014).

Menurut Merriam Webster, Holistic Framework adalah kajian yang memperhatikan keseluruhan dan menyeluruh, dan mencakup seluruh aspek yang ada dalam suatu masalah atau fenomena.

Secara sederhana, Holistic Framework adalah suatu cara pandang yang menyeluruh dan terpadu yang memperhatikan hubungan antar bagian dan keseluruhan sistem dalam memandang masalah atau fenomena.

Landasan Holistic Framework

Ide mengenai Holistic Framework berawal dari teori sistem dan sistemik, perkembangan hingga kebijakan publik berbasis hasil. Teori sistem mendefinisikan fenomena sebagai suatu sistem dan didasarkan pada hubungan antar bagian dan unsur yang terintegrasi.

Sistemik menjelaskan bagaimana sistem bekerja dan terkait hubungan antar unsur yang membentuk sistem, sedangkan kebijakan publik berbasis hasil menggunakan alat ukur kinerja untuk memahami dan mengevaluasi efektivitas kebijakan dan program.

Holistic Framework mengembangkan teori-teori tersebut dengan melihat fenomena sebagai suatu sistem dan hampir selalu menggunakan ukuran kinerja untuk memahami dan mengevaluasi kebijakan dan program.

Manfaat Holistic Framework

Pembuatan kebijakan, desain program, rencana bisnis, dan pengelolaan sumber daya alam yang mengikuti Holistic Framework memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang diterima dari penggunaan Holistic Framework:

  • Memastikan bahwa segala aspek terdapat dalam suatu masalah atau fenomena diperhatikan
  • 😀

  • Meningkatkan pemahaman terhadap masalah yang berkaitan erat dengan kondisi sosial, lingkungan, ataupun ekonomi yang besar
  • 😀

  • Menyediakan dasar yang kuat untuk membuat kebijakan, program, atau perubahan
  • 😀

  • Menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan dan pencegahan masalah ke depan
  • 😀

  • Mendukung kolaborasi dan koordinasi
  • 😀

  • Memperbaiki rezim pembuatan keputusan dan pengelolaan sumber daya
  • 😀

  • Memperkuat poin fokus dan perkembangan strategi jangka panjang
  • 😀

Kelemahan Holistic Framework

Ada beberapa kelemahan dalam penggunaan Holistic Framework sebagai kerangka paradigmatik:

  • Sangat kompleks dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mengembangkan dan menerapkannya
  • 😔

  • Tidak bisa memberikan penjelasan rinci mengenai aspek-aspek individu
  • 😔

  • Tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai masalah dan solusi-solusi yang diusulkan
  • 😔

  • Tidak praktis untuk diadopsi dalam kasus-kasus yang sangat kompleks
  • 😔

  • Tidak cukup fleksibel untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan atau situasi yang tidak diharapkan
  • 😔

  • Berisiko jika Holistic Framework dijadikan satu-satunya solusi
  • 😔

Tabel Informasi tentang Holistic Framework

Informasi Detail
Definisi Kajian yang memperhatikan keseluruhan dan menyeluruh dari suatu masalah atau fenomena
Landasan Teori sistem dan sistemik, kebijakan publik berbasis hasil
Manfaat Memastikan semua aspek diperhatikan, meningkatkan pemahaman masalah besar, menyediakan dasar kuat untuk kebijakan/program, menghasilkan rekomendasi, mendukung kolaborasi dan koordinasi
Kelemahan Sangat kompleks, tidak bisa memberikan penjelasan rinci mengenai aspek individu, tidak tetap pada solusi yang spesifik, tidak praktis pada kasus-kasus yang kompleks, risiko menjadi satu-satunya solusi

FAQs (Frequently Asked Questions)

Apa perbedaan antara Holistic Framework dan kerangka paradigmatik lainnya?

Kelebihan Holistic Framework adalah menekankan pentingnya memandang suatu masalah atau fenomena secara terpadu, terintegrasi, dan menyeluruh, sedangkan kerangka paradigmatik lainnya lebih memperhatikan pada aspek individu atau peristiwa terpisah yang tidak terkait dengan bagian yang lain.

Apakah Holistic Framework efektif digunakan dalam setiap situasi?

Tidak, Holistic Framework tidak cocok digunakan pada kasus-kasus yang sangat kompleks.

Mengapa Holistic Framework dianggap kompleks dalam prakteknya?

Kerangka paradigmatik yang holistik membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari semua pihak yang terlibat dalam konteks yang lebih luas, sehingga sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikembangkan dan dioperasikan.

Apa saja manfaat yang diperoleh dari penggunaan Holistic Framework?

Diantaranya manfaat dari penggunaan Holistic Framework adalah: memastikan semua aspek diperhatikan, meningkatkan pemahaman masalah besar, menyediakan dasar kuat untuk kebijakan/program, menghasilkan rekomendasi, mendukung kolaborasi dan koordinasi.

Apakah Holistic Framework selalu menjembatani semua perselisihan?

Tidak, tetapi kerangka paradigmatik yang holistik dapat membantu memandang suatu masalah secara menyeluruh dan terintegrasi, sehingga memberikan sudut pandang yang berbeda dalam menyelesaikan konflik.

Bagaimana cara mengatasi kelemahan penggunaan Holistic Framework?

Salah satu cara mengatasi kelemahan Holistic Framework adalah dengan tidak menjadikannya sebagai satu-satunya solusi.

Bagaimana cara mengadopsi Holistic Framework dalam prakteknya?

Anda dapat mengadopsi Holistic Framework dalam praktek dengan mengembangkan dan menerapkan pola kerja tambahan dalam operasi atau pengambilan keputusan, dan bekerja sama dengan ahli atau konsultan.

Apa keuntungan dari menggunakan Holistic Framework dalam bisnis?

Keuntungan dari menggunakan Holistic Framework dalam bisnis meliputi kemampuan untuk memahami risiko yang terlibat dan cara mengatasi mereka, meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang cerdas, meningkatkan pemahaman tentang bagaimana bisnis terintegrasi dengan bagian lain dari ekonomi, dan meningkatkan kemampuan untuk menyesuaikan strategi jangka panjang dengan situasi bisnis yang berubah.

Bagaimana parameter kesuksesan Holistic Framework diukur?

Parameter kesuksesan Holistic Framework diukur melalui ukuran kinerja pada hasil program dan efektivitas kebijakan serta rekomendasi dari pengguna yang terlibat.

Bagaimana Holistic Framework dapat diterapkan pada sektor lingkungan?

Sebagai contoh, Holistic Framework dapat digunakan dalam pengelolaan sumber daya alam untuk memahami bagaimana lingkungan terkait dengan ekonomi dan masyarakat serta bagaimana pengambilan keputusan di tingkat pemerintah dan pasar dapat memengaruhi lingkungan secara keseluruhan.

Apakah Holistic Framework digunakan dalam penelitian-penelitian ilmiah?

Ya, Holistic Framework menjadi dasar dalam banyak penelitian ilmiah yang memerlukan analisis materialitas, social structuration, performative, dan representational terhadap suatu fenomena atau masalah.

Jenis pekerjaan apa yang akan mendapat keuntungan dari penggunaan Holistic Framework?

Pekerjaan yang terkait dengan pengambilan keputusan, penelitian ilmiah, riset pasar, analisis strategis, pengembangan program dan kebijakan, pengelolaan sumber daya alam, dan bisnis atau manajemen akan mendapat keuntungan dari penggunaan Holistic Framework.

Apakah Holistic Framework dapat digunakan dalam pengembangan strategi pemasaran?

Ya, Holistic Framework dapat digunakan dalam pengembangan strategi pemasaran dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan performative sebelum membuat keputusan untuk memasarkan produk dan layanan.

Bagaimana membangun pola kerja Holistic Framework secara efektif?

Anda dapat membangun pola kerja Holistic Framework dengan mendefinisikan definisi masalah atau fenomena secara jelas, memahami unsur dan faktor yang mempengaruhi masalah atau fenomena, mengembangkan rekomendasi, dan mengevaluasi kinerja program atau kebijakan.

Kesimpulan

Penjelasan-penjelasan sebelumnya membawa kami pada kesimpulan bahwa Holistic Framework merupakan alat yang komprehensif dan terstruktur yang digunakan dalam memandang masalah atau fenomena secara terpadu, terintegrasi, dan menyeluruh. Holistic Framework memiliki manfaat dan kelemahan, serta landasan yang kuat pada teori sistem, sistemik, dan kebijakan publik. Meskipun Holistic Framework kompleksnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikembangkan dan digunakan, tetapi kerangka paradigmatik yang holistik tetap memberikan sudut pandang yang berbeda dalam menyelesaikan masalah atau fenomena.

Action Plan atau Opini

Sobat Sipil dapat mempertimbangkan penggunaan Holistic Framework pada proyek kerja atau tugas sehari-hari di kantor atau bisnis. Melalui penerapan Holistic Framework dalam, misalnya, pengembangan program, rencana bisnis, pengelolaan sumber daya alam, atau penelitian ilmiah, Sobat Sipil dapat memahami masalah yang kompleks dengan cara yang berbeda dan lebih komprehensif.

Disclaimer

Penjelasan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menjadi saran medis dan/atau sarana pengganti konsultasi dokter atau tenaga medis yang berkualifikasi. Artikel ini tidak berafiliasi dengan kontraktor manapun dan merupakan pandangan pribadi dari penulis. Segala tindakan yang Sobat Sipil lakukan atas dasar informasi dalam artikel ini, dilakukan sepenuhnya atas risiko dan tanggung jawab Sobat Sipil.