Pengantar
Salam Sobat Sipil! Penyelidikan teoritis yang mendalam menjadi hal yang penting dan menarik dalam dunia penelitian. Apa itu penyelidikan teoritis yang mendalam? Bagaimana pengaruhnya pada dunia riset? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.
Pendahuluan
Penyelidikan teoritis yang mendalam merupakan tahap awal dalam sebuah penelitian. Proses ini penting dalam mengumpulkan informasi dan data yang mendukung riset. Penyelidikan teoritis juga memperlihatkan pemahaman terhadap teori dan prinsip fundamental yang berkaitan dengan topik riset.
Namun, tak jarang penyelidikan teoritis yang mendalam menjadi hal yang merepotkan bagi sebagian peneliti. Proses ini membutuhkan waktu dan usaha yang cukup bagi peneliti. Selain itu, dalam dunia riset, ada yang menganggap bahwa mengenal pasti kerangka konseptual dalam penelitian itu lebih penting daripada menyelidiki lebih mendalam teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Adapun kelebihan dan kekurangan dari penyelidikan teoritis yang mendalam sebagai berikut.
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
|
|
Bagian selanjutnya akan menjelaskan kelebihan dan kekurangan penyelidikan teoritis yang mendalam secara detail.
Kelebihan Penyelidikan Teoritis yang Mendalam
Ada beberapa kelebihan dari penyelidikan teoritis yang mendalam, yaitu:
1. Memberikan pemahaman lebih terhadap teori dan prinsip fundamental terkait topik riset
Penyelidikan teoritis yang mendalam memungkinkan peneliti memperoleh pemahaman yang mendalam tentang topik riset. Hal ini akan membantu peneliti untuk memahami prinsip-prinsip fundamental dan teori yang berkaitan dengan masalah penelitian yang ingin diteliti. Dengan pemahaman seperti itu, peneliti dapat membangun kerangka konseptual yang lebih baik dalam perancangan penelitian.
Contoh: Seorang peneliti sedang mempelajari tentang hubungan antara polusi udara dan kesehatan manusia. Melalui penyelidikan teoritis yang mendalam, peneliti dapat memperoleh pemahaman tentang sumber-sumber polusi udara, jenis-jenis polutan, dampak-dampaknya terhadap kesehatan manusia, serta cara-cara untuk mencegah polusi udara. Dengan demikian, peneliti dapat membangun kerangka konseptual yang kuat.
2. Memudahkan dalam memformulasikan masalah penelitian dan menentukan variabel penelitian
Penyelidikan teoritis yang mendalam dapat membantu peneliti dalam memformulasikan masalah penelitian dengan lebih baik. Dalam tahap ini, peneliti harus mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan dengan topik penelitian. Peneliti juga harus menentukan variabel-variabel apa saja yang akan diteliti.
Contoh: Seorang peneliti ingin mempelajari tentang kemampuan berbahasa anak usia 5 tahun. Peneliti akan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa anak tersebut. Peneliti juga akan menentukan variabel-variabel apa saja yang akan diteliti, seperti penguasaan kosakata, kemampuan berbicara, dan sebagainya. Melalui penelidikan teoritis yang mendalam, peneliti dapat memudahkan proses formulasi masalah dan penentuan variabel penelitian.
3. Dapat membantu memilih metode penelitian yang tepat
Pada tahap ini, peneliti akan menentukan metode penelitian yang sesuai. Ada berbagai metode penelitian yang dapat digunakan, dan masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Penyelidikan teoritis yang mendalam akan membantu peneliti dalam menentukan metode penelitian yang tepat untuk topik penelitian.
Contoh: Seorang peneliti ingin mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk makanan. Melalui penyelidikan teoritis yang mendalam, peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, seperti survei, observasi, atau eksperimen sekiranya diperlukan.
4. Dapat meningkatkan kredibilitas hasil penelitian
Dengan pemahaman mendalam tentang teori dan konsep yang terkait dengan topik riset, peneliti dapat memperlihatkan bahwa riset yang dilakukan merupakan riset yang serius dan berkualitas. Hal ini karena peneliti akan mempertimbangkan semua aspek dan faktor yang relevan dengan topik riset. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas hasil penelitian.
5. Dapat mencegah duplikasi penelitian
Dengan melakukan penyelidikan teoritis yang mendalam, peneliti dapat memastikan bahwa riset yang dilakukan belum pernah dilakukan atau duplikasi dari riset sebelumnya. Hal ini penting untuk menjaga keaslian riset dan tidak merugikan hasil yang dicapai.
6. Mengembangkan kemampuan peneliti dalam berpikir kritis dan analisis
Penyelidikan teoritis yang mendalam memerlukan penggunaan kemampuan berpikir kritis dan analisis. Keahlian-keahlian inilah yang akan membantu peneliti merancang riset yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Penyelidikan teoritis yang mendalam juga dapat membantu peneliti dalam menulis laporan penelitian yang baik dan benar. Dalam penulisan, peneliti harus memperlihatkan bahwa mereka memahami teori dan konsep yang terkait dengan topik penelitian mereka. Penyelidikan teoritis yang mendalam membantu peneliti dalam menuliskan laporan dengan baik dan benar.
Kekurangan Penyelidikan Teoritis yang Mendalam
Ada beberapa kekurangan dari penyelidikan teoritis yang mendalam, yaitu:
1. Menghabiskan waktu dan mengganggu jadwal penelitian lainnya
Penyelidikan teoritis yang mendalam memerlukan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Hal ini menambah beban pekerjaan bagi peneliti dan memungkinkan proses penelitian tertunda karena peneliti lebih fokus pada penyelidikan teoritis tersebut.
2. Kemungkinan mengalami kesulitan dalam menemukan literatur yang relevan
Penyelidikan teoritis yang mendalam memungkinkan peneliti untuk mencari dan memilih literatur terbaik yang dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang topik riset. Namun, kemampuan peneliti untuk menemukan literatur yang relevan mungkin terbatas. Hal ini bisa membuat proses penyelidikan teoritis yang mendalam menjadi rumit dan memakan waktu.
3. Selalu berisiko kehilangan fokus pada topik penelitian
Proses penyelidikan teoritis yang mendalam biasanya memerlukan serangkaian bacaan dan diskusi di awal penyelidikan. Namun, berisiko menurunkan fokus penelitian pada topik yang sebenarnya sedang dibahas. Hal tersebut dapat membuat peneliti “tersesat” dalam bacaan dan bahasan lainnya yang keluar dari topik yang sedang dijadikan penelitian.
4. Kemungkinan adanya kesalahan interpretasi
Setiap literatur yang disejajarkan dengan topik yang sedang diteliti cenderung memiliki pandangan yang berbeda-beda. Terkadang, pandangan yang ada mungkin bertentangan dengan pandangan peneliti atau mengalami kesalahan interpretasi terhadap isi literatur tersebut.
5. Memungkinkan menemukan sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan dalam riset
Penyelidikan cenderung membuka lapangan untuk menemukan hal-hal baru yang bisa jadi berguna di masa depan. Namun, melakukan penyelidikan yang sangat mendalam juga memungkinkan peneliti menemukan sebuah hal yang benar-benar tidak dibutuhkan dalam penelitian yang sedang dilakukan.
6. Hanya menyediakan basis teoritis yang belum tentu bisa dikoleksi secara kongkrit
Penyelidikan teoritis menghasilkan produk berupa basis teoritis. Basis teoritis ini sifatnya hanyalah abstraksi yang belum terealisasi ataupun dikoleksi secara kongkrit. Dalam beberapa jenis penelitian, tidak memiliki hasil yang konkrit bisa sangat kontraproduktif dan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan penelitian.
7. Membuatkan kerangka konseptual yang tidak sesuai dengan sumber data awal
Pada tahap melakukan penelitian, seorang peneliti butuh memperjelas sumber data awal berkaitan dengan topik penelitian. Ada kemungkinan, kerangka konseptual yang dibuat dari penjelasan teoritis memungkinkan untuk mengambil sumber data yang tidak sesuai dengan masalah penelitian yang berada di hadapan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
-
Apa itu penyelidikan teoritis?
Penyelidikan teoritis adalah proses pencarian informasi melalui studi literatur yang berkaitan dengan topik tertentu. Penyelidikan teoritis dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi informasi dan data awal dalam mengumpulkan hasil penelitian. Tujuannya adalah memastikan data dan jalan riset yang tepat.
-
Kenapa penyelidikan teoritis dilakukan?
Penyelidikan teoritis dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang teori dan prinsip fundamental yang terkait dengan topik penelitian. Hal ini memudahkan peneliti dalam membangun kerangka konseptual, memformulasikan masalah penelitian, menentukan variabel penelitian, memilih metode penelitian yang tepat, meningkatkan kredibilitas hasil penelitian, mencegah duplikasi penelitian, mengembangkan kemampuan peneliti dalam berpikir kritis dan analisis, dan menulis laporan penelitian yang baik dan benar.
-
Apakah penyelidikan teoritis mengambil terlalu banyak waktu?
Penyelidikan teoritis memang membutuhkan waktu dan usaha yang cukup. Namun, hasil dari upaya penyelidikan teoritis akan membantu memperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan kuat.
-
Apakah penyelidikan teoritis selalu dibutuhkan dalam riset?
Tidak selalu. Dalam beberapa penelitian, mengenal pasti kerangka konseptual penelitian lebih penting daripada menyelidiki lebih mendalam teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Namun, penyelidikan teoritis yang mendalam masih menjadi tahap penting dalam riset.
-
Bagaimana caranya menemukan literatur yang relevan?
Dalam mencari literatur yang relevan, sebaiknya peneliti melakukan pencarian melalui sumber-sumber yang berasal dari buku, artikel, atau jurnal penelitian yang terkait dengan topik penelitian. Menggunakan mesin pencari digital seperti Google Scholar lebih disarankan untuk pencarian teks infromasi secara lengkap.
-
Apakah risiko kesalahan interpretasi saat melakukan penyelidikan teoritis?
Iya, hal ini memang mungkin terjadi. Namun, peneliti dapat memperkecil risiko kesalahan interpretasi dengan melakukan cross-check pada data-data literatur yang berkaitan dengan topik penelitian.
-
Apakah kerangka konseptual berubah bila proses penyelidikan teoritis tidak dijalani?
Kerangka konseptual dapat dirancang tanpa harus melakukan penyelidikan teoritis. Namun, proses penyelidikan teoritis yang mendalam akan membantu peneliti memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang topik penelitian dan membuat kerangka konseptual yang lebih kuat.
-
Apa hubungan antara penyelidikan teoritis dan metode penelitian yang digunakan?
Penyelidikan teoritis membantu peneliti dalam memilih metode penelitian yang sesuai untuk topik penelitian. Dalam menentukan metode penelitian, peneliti harus mempertimbangkan semua aspek dan